Pendatang baru UFC, Paddy Pimblett, mengenang pengalaman mengerikannya di final Liga Champions di Paris, termasuk melihat sesama penggemar dirampok oleh geng setelah acara pameran tersebut.
Kick-off di ibu kota Prancis ditunda selama 36 menit setelah polisi Prancis menahan pendukung The Reds di luar Stade de France selama berjam-jam, menggunakan gas air mata dan semprotan merica.
Banyak penggemar yang terguncang oleh kejadian menjelang pertandingan, yang berakhir 1-0 untuk Real Madrid, namun ‘The Baddy’ mengatakan apa yang terjadi setelah pertandingan itulah yang benar-benar membuatnya khawatir.
“Ketika kami keluar dari tempat itu, ada kelompok yang terdiri dari 30 orang berlarian dengan mengenakan jas besar dan beberapa dari mereka membawa senjata, beberapa dari mereka membawa parang, pisau, batangan, alat pemukul dan sejenisnya,” kata Pimblett. RMC.
“Anda hanya harus mencoba untuk turun dari tanah, tetapi orang-orang terjepit di lantai dan jam tangan mereka diambil.”
Petarung MMA berusia 27 tahun itu mengungkapkan ada juga adegan kekacauan menjelang pertandingan saat ia dan banyak pendukung Liverpool lainnya dianiaya sebelum memasuki Stade de France.
“Bahkan sebelum pertandingan saya melihat beberapa tiket diambil, orang-orang melarikan diri dengan membawa tiket,” kata Pimblett.
“Tentu saja buruk jika polisi memberikan gas air mata kepada semua orang.
Paling banyak dibaca di Liga Champions
“Bagian-bagian kecil yang harus kami lewati sungguh menggelikan, mereka menjepit ribuan orang di antara celah-celah kecil, dan ketika kami bertanya kepada polisi apa yang terjadi, mereka hanya menertawakan kami.
“Namun, seperti yang saya katakan, saya tidak pernah begitu takut terhadap keselamatan saya sendiri dan orang-orang di sekitar saya seperti ketika saya keluar dari tempat itu pada Sabtu malam.”
“Saya melihat orang-orang berlarian membawa parang. Satu-satunya yang bisa saya bandingkan adalah film The Purge di mana Anda bisa melakukan apapun yang Anda mau selama 12 jam. Tidak ada hukum selama 12 jam, Anda dapat melakukan apa pun yang Anda inginkan.”
Pengalaman tersebut membuat Pimblett khawatir untuk bepergian ke Paris di masa depan.
“Saya tidak akan pernah kembali ke stadion itu lagi,” tambahnya.
“Aku bilang aku tidak akan pernah pergi ke Paris bersama wanita itu. Mereka bilang itu tempat yang romantis, tapi setelah itu aku tidak akan pernah membawanya ke sana.”
Untungnya ‘The Baddy’ berhasil pulang dengan selamat.
Ia kini akan melanjutkan persiapan pertarungannya melawan Jordan Leavitt yang akan berlangsung pada 23 Juli di UFC London.